Apakah ia seorang Muslim?

>To: apakabar@clark.net >From: "Setya A. Sis" >Subject: Kolom Agama : AHMADIYAH >Cc: w.harjo@ic.ac.uk, brhnudin@intouch.com> >JOHN: Dear Pak John, >Saya akan kirim versi terjemahan ini dulu, versi aslinya (bahasa Inggris) akan saya kirimkan kemudian)

>=======================

>Para netters yth.

>Salah seorang netter mengirimkan kepada saya informasi berikut, untuk itu saya ucapkan terima kasih atas kirimannya. Saya rangkum dan saya beri komentar di sana-sini mengenai buletin tersebut untuk mengimbangi tulisan Sdr Nadri yang gencar beserta hujjah-hujjah-nya terhadap Islam "mainstream". Sdr Nadri meminta agar umat islam memeriksa kenabiannya, apabila hujah kata "Khotaman Nabiyin" memiliki arti Yang termulia dari Para Nabi, serta masih ada nabi setelah Beliau. Marilah kita periksa sebagaimana Sdr Nadri menghimbau kita.

>

>UNTUK DIRENUNGKAN, TIDAK ADA Nabi dan Rasul yang mempunyai latar belakang tercela atau berakhlak buruk.

>

>Bahan ini didapat dari:

>

بسم الله الرحمن الرحيم

Muhibban-e-Mustafa صلى الله عليه وسلم

Ahmadiyya Awareness Campaign

Segala puji bagi Praise Allah. Salawat dan salam bagi junjungan kita nabi Muhammadصلى الله عليه وسلم .

Apakah ia seorang Muslim? Kepercayaan Mirza Ghulam Ahmad

oleh Dr. Syed Rashid Ali

Pada tahun 1974, para ahli dan ulama Islam dari 124 negara mengadakan pertemuan di Makkah al-Mukarramah yng disponsori oleh Rabithah al-Alam al-Islami. Dicapai kesepakatan bulat bahwa Mirza Ghulam Ahmad Qadiani dan pengikut-pengikutnya (Ahmadiyyah Gerakan/Qadiani/Ahmadis/Mirzais/Lahoris) adalah INGKAR/MUNGKAR, KAFIR DAN MURTAD dari ISLAM. Selama 100 tahun, para ulama di MAKKAH al-MUKARRAMAH, al-MADINAH al-MUNAWWARAH, MESIR, INDO-PAKISTAN dan semua negara-negara Islam dan ARAB telah mengambil satu pandangan bahwa jemaat ini telah ingkar, Kafir dan murtad dari Islam.

MODUS OPERANDI:

Pengikut-pengikut Mirza Ghulam Ahmad menyebut diri mereka sendiri dengan 'AHMADI MUSLIM'. Mereka berdakwah di daerah-daerah terpencil dimana orang Islam tak pernah mendengar nama Mirza Ghulam atau Qadianisme atau Gerakan Ahmadiyyah. Dengan berpura-pura sebagai orang muslim SUNNI dan menggunakan sumber dayanya yang besar sekali, dengan menawarkan insentif finansiil dan harta benda lainnya, mereka menjerumuskan jamaah islam yang miskin di belahan-belahan dunia terutana di Afrika tengah dan Barat, Negara-negara Timur jauh, republik-republik di asia tengah. Ummat muslim di wilayah ini pada umumnya adalah mengikuti ahlusunnah wal jamaah yang tidak pernah mendengar mengenai MIRZA GHULAM atau AHMADI atau gerakan AHMADIYYAH dan karenanya tidak sadar bahwa seluruh umat telah menyatakan bahwa jemaat ini KAFIR dan murtad dari ISLAM. Demikianlah mereka Berubah dari Muslim Sunni menjadi MUSLIM AHMADI.

Pertanyaan: JIKA JEMAAT KAUM AHMADI ADALAH MUSLIM SUNNI, MENGAPA MEREKA MENYEBUT DIRINYA MUSLIM AHMADI???

SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD QADIANI ?

Mirza Ghulam Ahmad lahir dalam keluarga Muslim di suatu desa di India Utara yaitu Qadian tahun 1839. Ia mendapat pendidikan agama di rumah. Ia juga menderita berbagai penyakit fisik dan mental serta berkebiasaan memakai OPIUM and ANGGUR BERLAKOHOL. Dibawah penjajahan Inggris di India, ia menjual keimanannya demi mendapatkan keuntungan harta Ia mengklaim diri sebagai Messiah yang dijanjikan, Mahdi, Nabi dan Nabi Muhammad SAW yang datang untuk kedua kalinya dalam bentuk Mirza untuk menyiarkan Islam. Dikatakannya bahwa ia telah menerima WHYU dan menyebut/menyatakan BRAHEEN-e-AHMADIYYAH sebagai KITABULLAH.

Penjajah Inggris dibuat pusing di India karena adanya semangat Jehad di kalangan Muslim dan dalam anjuran dan dakwahnya, Mirza Ghulam Ahmad menul;is buku-buku dan pamflet-pamflet yang membatalakan/MENCABUT JIHAD serta menganjurkan KESETIAAN KEPADA PENJAJAH INGGRIS SEBAGAI RUKUN IMAN. Mirza Ghulam mendirikan Gerakan AHMADIYYAH tahunn 1889 dan menamakan pengikutnya sebagai AHMADI MUSLIM. Ia memberi label kepada umat yang tidak menerimanya dan tidak menerima kenabiannya sebagai HARAM JADAH (BASTARDS). Mirza Ghulam Ahmad meninggal tahun 1908 namun gerakan Ahmadiyyah terus berlanjut, awalnya dibawah "Petunjuk" para Majikannya yaitu penjajah Inggris dan sekarang disokong oleh Amerika Serikat dan negara-negara anti Islam lainnya.

KEYAKINAN NON-ISLAMI DARI MIRZA GHULAM AHMAD:

Mirza Ghulam Ahmad menulis 80 b uku selama hidupnya, yang memberikan pemahaman luar biasa kedalam jiwa manusia serta menerangkan perjalanan keimanannya dari Islam menjadi Murtad dan Ingkar (Apostacy and Infidility). 'ROOHANI KHAZAIN' adalah judul dari kumpulan seluruh buku-buku yang ditulis oleh Mirza Ghulam, yang dicetak oleh Kantor Pusat Gerakan Ahmadiyyah Movement di London.

Mirza terlahir dalam keluarga Ilam. Buku-buku pada wal ia menulis menganduk keyakinan yang sama dengan sesama Islam Sunni. Namun dengan berjalannya waktu, kepercayaannya mengalami perubahan dramatis dan tulisan-tulisannya menjadi

semakin mengarah ke BID'AH dan sangat tidak Islami. Namun demikian dalam usaha membuktikan bahwa Mirza Ghulam besrta jemaat Ahmadi adalah juga Muslim Sunni, literatur-literatur propaganda Gerakan Ahmadiyyah biasanya mengutip buku-buku yang diterbitkan terdahulu. Jemaat Ahmadi kebanyakan akan berbicara mengenai Kitab suci Al Quran dan Hadist-hadist yang menaruh Mirza Ghulam Ahmad dalam posisi senagai latar belakang dan biasanya mempresentasikannya sebagai Reformer atau Mujaddid atau Mahdi atau Messiah, tergantung pada jenis dan masa orang yang menjadi sasaran dakwahnya. Klaim Mirza Ghulam Ahmad tentang kenabian tidak dibicarakan.

(SETYA: Kalau Anda/netter baca semua posting Sdr Nadri, gejala ini terlihat dan terbukti semuanya)

Berikut adalah beberapa rangkuman buku-buku Mirza Ghulam Ahmad yang menjadi dasar sehingga ia beserta pengikut-pengikutnya dinyatakan Kafir, Ingkar dan Murtad dari Islam:

(SETYA: Saya muhon maaf kepada Sdr Nadri, saya telah meminta buku-buku dan informasi lain untuk saya pelajari, tetapi tidak ditanggapi bahkan ada kesan menyembunyikan informasi, maka sumber lain akan saya gunakan dalam posting saya).

Mirza Ghulam menyatakan (Rangkuman dari Izala-e-Auham, Roohani Khazain, vol 3 pp.114-472): Rasulullah Mohammed(pbuh) tidak memahami makna Surah AlZilzal. Nabi-nabi lain juga telah membuat kesalahan dan berbohong. (Mirza mencoba mambuat justifikasi pernyataannya yang salah dan kenabiannya yang tidak terpenuhi - Author) Wahyu yang diterima Hazrath Mohammad juga ternyata salah. Wahyu-wahyu ternyata juga tidak memberitahu Hazrath Mohammad (pbuh) mengenai Ibne Maryam, Dajjal, Khare Dajjal, Yajoog Majoog (Yajuj dan Ma'juj) dan Daabatul Ardh. Braheen-e-Ahmadiyya dinyatakan sebagai Kitabullah (the Book of God) dalam berbagai buku lainnya yang ditulis Ghulam misalnya: Roohani Khazain vol.22 p.502. " 'Inna Anzalnaahu Qariiban min alQadian wa bil Haq anzalnaahu. (Ing.) No doubt we have sent him (Mirza) near Qadian and with truth we have sent him'; (Ind.) Telah jelas bahwa kami telah mengirimkannya (Mirza) dekat Qadian dan dengan benar kami telah mengirimkannya '; . . . pernyataan wahyu yang telah diterbitkan dalam Braheene Ahmadiyyah ini telah jelas dan keras menyatakan bahwa nama Qadian telah disebut secara jelas dalam Quran atau Hadits sebagai pernyataan kenabian."

(SETYA: Coba periksa 'tenses' yang sengaja dalam Quran dibuat past tense--dalam bahasa arab disebut madhi yang berarti suatu kejadian yang sudah lewat atau lampau pada waktu al Quran disampaikan/diwahyukan---Seandainya akar kata nazala tersebut dibuat untuk perkiraan, masa datang, atau masa kini, Allah akan mengatakan "Unazzilu" sebagai ganti "Anzalna".)

(SETYA: Allah mewahyukan Qur'an dalam bahasa arab dengan akurasi yang luar biasa, seandainya ditulis dalam bahasa apapun, maka al Quran akan menjadi suatu maha karya yang luar biasa dalam hal akurasi maupun isinya--seperti halnya yang telah ditulis dalam bahasa Arab.)

تاريخ الاضافة: 26-11-2009
طباعة